Kisah Maryam binti Imran
Simbol Kesucian, Keimanan, dan Ketundukan kepada Rabb Semesta Alam
Kisah Maryam binti Imran adalah salah satu kisah terbesar tentang keimanan, kesucian, dan ketundukan kepada Allah. Wanita yang disebutkan namanya secara khusus dalam Al-Qur’an ini diangkat derajatnya oleh Allah sebagai teladan suci dan abdi yang ikhlas kepada Rabb-nya. Maryam adalah wanita yang dipilih oleh Allah di atas seluruh wanita di alam semesta dan diberi kehormatan sebagai ibu dari seorang nabi besar, Isa bin Maryam ‘alaihimassalam. Hidupnya sarat dengan pelajaran berharga yang memancarkan iman, ketabahan, dan keyakinan kepada Allah.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَإِذۡ قَالَتِ ٱلۡمَلَـٰٓئِكَةُ یَـٰمَرۡیَمُ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰكِ وَطَهَّرَكِ وَٱصۡطَفَىٰكِ عَلَىٰ نِسَآءِ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
“Dan (ingatlah) ketika malaikat berkata, ‘Wahai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan memilihmu di atas segala wanita di seluruh alam.”
(QS. Ali Imran: 42)
Nasab dan Kedudukannya
Maryam binti Imran berasal dari keturunan yang mulia, yang bersambung pada nabi Daud ‘alaihis-salam. Namanya disebut dalam Al-Qur’an sebagai satu-satunya wanita yang Allah sebutkan secara langsung. Allah berfirman:
وَمَرۡیَمَ ٱبۡنَتَ عِمۡرَ ٰنَ ٱلَّتِیۤ أَحۡصَنَتۡ فَرۡجَهَا فَنَفَخۡنَا فِیهِ مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتۡ بِكَلِمَـٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِۦ وَكَانَتۡ مِنَ ٱلۡقَـٰنِتِینَ
“Dan Maryam binti Imran yang menjaga kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan)-Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Rabbnya dan kitab-kitab-Nya; dan dia termasuk orang-orang yang taat.”
(QS. At-Tahrim: 12)
Maryam dibesarkan dalam keluarga yang penuh keimanan. Ayahnya, Imran, adalah seorang pemimpin saleh dari kalangan Bani Israil. Ibunya adalah seorang wanita yang memohon kepada Allah agar anak yang dikandungnya sepenuhnya didedikasikan untuk ibadah kepada Allah.
Masa Kecilnya di Rumah Ibadah
Maryam tumbuh dalam suasana yang diberkahi. Sebelum kelahirannya, ibunya telah bernazar bahwa anaknya akan sepenuhnya diserahkan untuk Allah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِذۡ قَالَتِ ٱمۡرَأَتُ عِمۡرَ ٰنَ رَبِّ إِنِّی نَذَرۡتُ لَكَ مَا فِی بَطۡنِی مُحَرَّرࣰا فَتَقَبَّلۡ مِنِّیۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِیعُ ٱلۡعَلِیمُ
“(Ingatlah) ketika istri Imran berkata, ‘Ya Rabbku, sesungguhnya aku menazarkan kepada-Mu anak yang ada dalam kandunganku sebagai hamba yang bebas (untuk berkhidmat kepada-Mu). Maka terimalah (nazar) itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Ali Imran: 35)
Setelah kelahirannya, Maryam diasuh oleh Nabi Zakaria ‘alaihis-salam. Ia dibesarkan di lingkungan rumah ibadah dan tumbuh dalam ketaatan kepada Allah. Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنࣲ وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنࣰا وَكَفَّلَهَا زَكَرِیَّاۖ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَیۡهَا زَكَرِیَّا ٱلۡمِحۡرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزۡقࣰا
“Maka Rabbnya menerimanya dengan penerimaan yang baik, mendidiknya dengan pendidikan yang baik, dan menyerahkannya kepada Zakaria. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya.”
(QS. Ali Imran: 37)
Pemilihan dan Penyucian Maryam
Maryam adalah wanita yang Allah sucikan dan pilih dua kali: pertama atas segala dosa dan kedua atas semua wanita di zamannya. Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
یَـٰمَرۡیَمُ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰكِ وَطَهَّرَكِ وَٱصۡطَفَىٰكِ عَلَىٰ نِسَآءِ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
“Wahai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan memilihmu di atas segala wanita di seluruh alam.”
(QS. Ali Imran: 42)
Imam Ath-Thabari menjelaskan bahwa penyucian Maryam adalah simbol kesuciannya dari dosa dan kemaksiatan, sekaligus pengangkatan derajatnya sebagai wanita yang istimewa di sisi Allah.
Kelahiran Isa: Mukjizat yang Agung
Maryam diberi kabar oleh malaikat Jibril bahwa ia akan mengandung seorang nabi besar, Isa. Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
إِذۡ قَالَتِ ٱلۡمَلَـٰٓئِكَةُ یَـٰمَرۡیَمُ إِنَّ ٱللَّهَ یُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةࣲ مِّنۡهُ ٱسۡمُهُ ٱلۡمَسِیحُ عِیسَى ٱبۡنُ مَرۡیَمَ
“(Ingatlah) ketika malaikat berkata, ‘Wahai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakanmu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al-Masih Isa putra Maryam.”
(QS. Ali Imran: 45)
Meskipun Maryam tidak pernah disentuh seorang laki-laki, ia menerima kabar tersebut dengan penuh ketundukan kepada Allah:
قَالَتۡ رَبِّ أَنَّىٰ یَكُونُ لِی وَلَدࣱ وَلَمۡ یَمۡسَسۡنِی بَشَرࣱۖ قَالَ كَذَ ٰلِكِ ٱللَّهُ یَخۡلُقُ مَا یَشَآءُ
“Maryam berkata, ‘Ya Rabbku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak, padahal tidak ada seorang manusia pun yang menyentuhku?’ Allah berfirman, ‘Demikianlah Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki.”
(QS. Ali Imran: 47)
Dalam kesendirian dan keterasingan, Maryam melahirkan Isa. Allah memberinya keajaiban dengan menghadirkan pohon kurma dan mata air sebagai pertolongan:
فَنَادَىٰهَا مِن تَحۡتِهَآ أَلَّا تَحۡزَنِیۖ قَدۡ جَعَلَ رَبُّكِ تَحۡتَكِ سَرِیࣰّا، وَهُزِّیۤ إِلَیۡكِ بِجِذۡعِ ٱلنَّخۡلَةِ تُسَـٰقِطۡ عَلَیۡكِ رُطَبࣰا جَنِیࣰّا
“Maka ia menyerunya dari tempat yang rendah: Janganlah engkau bersedih hati; sesungguhnya Rabbmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu, Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.”
(QS. Ali Imran: 24-25)
Pujian untuk Maryam
Salah seorang penyair berkata dalam memuji Maryam dan kesucian yang menjadi cirinya:
يا زهرةً في روض الطهر ناميةً”
من نبت عفةٍ طابت مغارسُهُ
إن الطهارة في جنبيك قد غرست
“شجرةً لها السماوات الحنايا
“Wahai bunga yang tumbuh di taman kesucian,
berakar pada tanah keimanan yang murni.
Kesucian telah tertanam dalam jiwamu,
bagai pohon yang naungannya menjulang ke langit.”
Demikian pula, seorang bijak berkata:
“المرأة الطاهرة كاللؤلؤة في أعماق البحار، لا يصل إليها إلا من كان أهلاً لها، ومريم هي لؤلؤة الزمان ودرته”
“Wanita yang suci ibarat mutiara di kedalaman samudera, takkan mencapainya kecuali yang layak baginya. Dan Maryam adalah mutiara zaman dan perhiasannya yang paling berharga.”
Hikmah yang Dapat Dipetik dari Kisah Maryam
Kisah Maryam binti Imran memberikan banyak pelajaran berharga, di antaranya:
1. Kesucian dan Keimanan Adalah Jalan Menuju Keridhaan Allah
Maryam menjadi teladan dalam menjaga kesucian dan kehormatan, di tengah masyarakat yang penuh dengan cobaan. Allah menjadikannya contoh abadi bagi siapa saja yang ingin menjaga dirinya di jalan-Nya.
إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰكِ وَطَهَّرَكِ وَٱصۡطَفَىٰكِ عَلَىٰ نِسَآءِ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
“Sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu atas seluruh wanita di dunia.” (QS. Ali Imran: 42).
2. Kesabaran dalam Menghadapi Ujian
Maryam diuji dengan ujian yang berat ketika mengandung dan melahirkan Nabi Isa tanpa ayah. Meski demikian, ia menghadapi berbagai tuduhan dan hinaan dengan sabar serta bersandar sepenuhnya kepada Allah.
Imam As-Sa’di rahimahullah berkata:
“كانت مريم مثالًا للصبر على قضاء الله، فلم تهتز ثقتها بربها رغم أن الابتلاء كان عظيمًا”
“Maryam adalah teladan dalam kesabaran terhadap takdir Allah. Ia tidak pernah goyah kepercayaannya kepada Rabbnya meski cobaan yang dihadapinya begitu besar.”
3. Ibadah adalah Jalan Menuju Keistimewaan di Sisi Allah
Maryam tumbuh dalam lingkungan ibadah. Ia senantiasa meluangkan waktunya untuk beribadah, sujud, dan rukuk kepada Allah, sehingga Allah memuliakannya. Sebagaimana dalam firman-Nya:
“یَـٰمَرۡیَمُ ٱقۡنُتِی لِرَبِّكِ وَٱسۡجُدِی وَٱرۡكَعِی مَعَ ٱلرَّـٰكِعِینَ”
“Wahai Maryam! Taatlah kepada Tuhanmu, sujudlah dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.” (QS. Ali Imran: 43).
4. Kedudukan Wanita dalam Islam
Islam memuliakan wanita dengan memberikan mereka peran besar dalam menyebarkan keimanan. Maryam adalah salah satu wanita terbaik yang Allah jadikan teladan sepanjang zaman. Dalam hadis disebutkan:
كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ، وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلَّا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ، وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ، وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ
“Di antara laki-laki banyak yang mencapai kesempurnaan, namun tidak ada dari perempuan yang mencapai kesempurnaan kecuali Maryam binti Imran, Asiyah istri Firaun, Khadijah binti Khuwailid, dan Fatimah binti Muhammad.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Maryam binti Imran adalah simbol ketakwaan, kesucian, dan penghambaan sejati kepada Allah. Kisah hidupnya penuh dengan pelajaran bagi orang-orang beriman, baik dalam menghadapi ujian, menjaga kehormatan, maupun membangun kedekatan dengan Allah. Allah telah meninggikan derajatnya di dunia dan akhirat, menjadikannya teladan abadi bagi wanita dan seluruh umat manusia.
Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah Maryam dan meneladaninya dalam kesabaran, keimanan, dan ketundukan kepada Allah.
Wallahu a’lam.
Diterjemahkan dari kitab: Ad Durarul Bahiyyah Fii Ma’atsirin Nisa’ An Nadiyyah_Karya Abu Abdillah Muhammad Hanif